Reviu realme GT 2 Pro: Sensasi Baru lewat Lensa Ultralebar 150 Derajat
Permukaan bodi belakang realme GT 2 Pro dibuat dari kertas. Kertas-kertas tak terpakai direndam air hingga lunak, dikepal dan dipadatkan sesuai bentuk yang diinginkan, lalu dikeringkan.
Ya, imajinasi warganet kadang amat liar. Gara-gara realme menyebutkan bodi belakang GT 2 Pro dibuat dari daur ulang kertas, warganet langsung membayangkan proses produksi seperti di atas. Tak sedikit pertanyaan masuk yang HSW terima, mempertanyakan ketahanan bodi GT 2 Pro bila rutin terkena keringat atau percikan air.
HSW spontan meluruskan kesalahan persepsi itu. Benar, sesuai visi berkelanjutan realme “Leap to Greener”, GT 2 Pro terbuat dari daur ulang kertas. Namun, proses produksinya tidak sesederhana membuat topeng kertas yang saat HSW kecil dulu lazim dijual di pasar malam. Aspek lingkungan dan daya tahan produk amat diperhatikan.
Kalau ingin penjelasan yang sedikit lebih rinci, bodi belakang atau penutup baterai GT 2 Pro memakai bahan biopolimer yang, antara lain, berasal dari daur ulang kertas. LNP ELCRIN EXL7414B copolymer resin. Itulah nama bahan buatan SABIC yang digunakan realme.
GT 2 Pro diklaim sebagai ponsel pertama di dunia yang menggunakan layar 2K Super Reality Display dengan LTPO 2.0. Refresh rate-nya hingga 120 Hz. Merujuk kepada pengalaman pribadi selama uji pakai, tampilan layar 6,7 inci ponsel itu sungguh memanjakan mata. Tajam dan cemerlang. Dipakai di luar ruangan pada siang hari pun, layar dengan Corning Gorilla Glass Victus itu masih relatif nyaman dilihat.
Responsivitas layar sentuh maupun sensor sidik jari di layar ponsel tersebut amat baik. Asal tahu, sensor sidik jari GT 2 Pro juga dapat difungsikan sebagai pengukur detak jantung.
Beralih ke kamera. Kamera tunggal di sisi depan ponsel beresolusi 32 megapiksel. Sedangkan kamera belakangnya terdiri atas tiga lensa. Pertama, lensa kamera utama dengan sensor Sony IMX766. Kamera itu beresolusi 50 megapiksel dan dibekali penstabil gambar OIS maupun EIS.
Kedua, ini yang asyik, lensa sudut ultralebar 150 derajat. Menarik karena area tangkapannya sangat luas. Resolusinya pun sama dengan kamera utama: 50 megapiksel. Memotret memakai lensa 150 derajat menghasilkan sensasi foto yang berbeda dengan kala mengabadikan objek menggunakan lensa sudut ekstralebar kebanyakan ponsel. Kalau mau, pengguna bisa pula mencoba lensa mata ikan alias fish eye. Hasil foto bakal lebih terdistorsi nan artistik.
Ketiga, lensa kamera mikro. Kenanglah kembali praktikum di masa sekolah dulu. Dengan bantuan mikroskop Anda bisa mengintip benda-benda superkecil yang tak terlihat memakai mata telanjang. Nah, kini aktivitas itu dapat dilakukan lagi hanya dengan memakai kamera GT 2 Pro.
Prosesor Snapdragon 8 Gen 1, RAM 12 GB, ROM 256 GB, NFC, Stainless Steel Vapor Cooling Max, speaker ganda, Dolby Atmos, baterai tanam 5.000 mAh, dan pengisian cepat 65 Watt merupakan sebagian spesifikasi lain GT 2 Pro. Fitur 5G ponsel itu kompatibel dengan penyedia layanan 5G yang saat ini telah beroperasi.
Dalam pemakaian sehari-hari, ponsel dual nano SIM itu selalu gegas. Bodi ponsel sesekali terasa menghangat, tetapi tidak setinggi Snapdragon 888. Dengan perilaku pemakaian ala HSW, persentase daya baterai biasanya akan berkurang dari 100% ke 10% dalam 14 jam. Proses pengisian ulang daya sampai penuh membutuhkan waktu 43–47 menit.
Berpredikat sebagai ponsel ber-Snapdragon 8 Gen 1 pertama di Indonesia yang dibanderol kurang dari Rp10 juta (Rp9,999 juta kan masih Rp9 jutaan), GT 2 Pro tersedia dalam dua varian warna. Paper white seperti yang saya uji pakai berdimensi fisik 163,2 x 74,7 x 8,18 mm dan berat 189 gram. Ada pula varian steel black yang sepuluh gram lebih berat.
Menurut HSW, GT 2 Pro adalah ponsel flagship dengan kinerja memuaskan di berbagai sisi. Ia bukan ponsel yang amat unggul di satu sisi, tetapi tertinggal di sisi lain dibandingkan aneka ponsel yang sekelas. Kalau pun hendak dicari-cari kelemahannya, ketiadaan inframerah dan IP rating boleh dianggap sebagai nilai minus.
Buat pengguna GT 2 Pro, sudahkah Anda mencoba dua hal berikut? Pertama, Multi-Screen Connect alias PC Connect. Layar ponsel bisa ditampilkan di layar laptop/PC. Selanjutnya, Anda bisa mengendalikan ponsel langsung dari laptop/PC.
Untuk memanfaatkan fitur utama, dari halaman utama, masuklah ke menu settings, connection & sharing, lalu pilih Multi-Screen Connect. Ikuti saja petunjuk yang tersaji di layar.
Kedua, mencoret-coret bodi belakang ponsel. Ini hanya bisa dinikmati oleh pengguna GT 2 Pro warna putih. Gunakan pensil 2B untuk menggambar, menuliskan kalimat, atau asal mencoret-coret permukaan bodi belakang. Gambar atau tulisan itu dapat dibersihkan tanpa bekas memakai penghapus pensil.
***
Berikut contoh foto yang dihasilkan kamera realme GT 2 Pro. Agar lebih mudah diakses, resolusi foto telah diperkecil dan ukuran file dikompresi.
Membandingkan hasil jepretan memakai lensa normal dengan lensa sudut lebar.
Tak perlu ragu memotret di lokasi tanpa cahaya berlimpah. Sebab, hasilnya masih bisa memanjakan mata.
Membandingkan hasil foto mode normal dengan mode malam.
realme GT 2 Pro dibekali lensa kamera ultralebar 150 derajat. Beginilah hasil pemotretan dengan sudut normal, ekstralebar, ultralebar 150 derajat, dan mata ikan.
Masih kurang? Saya berikan dua contoh lagi.
Saatnya mencoba lensa mikro. Memotret daun.
Berikutnya, memotret serat kain tas.
Kini giliran batang pohon.
Dua swafoto berikut dijepret memakai kamera depan.
Tiga contoh hasil perekaman video realme GT 2 Pro bisa dilihat dengan mengklik tautan Instagram berikut https://www.instagram.com/p/CdCMOfpPIDr/
***
Tangkapan layar AnTuTu Benchmark dan Sensor Box for Android.
Originally published at https://ponselmu.com on May 2, 2022.