Belum berumur setahun, Xiaomi Redmi Note 5 telah memiliki penerus. Namanya, Xiaomi Redmi Note 6 Pro. Perbedaan spesifikasi ponsel adik-kakak itu sebenarnya tak banyak. Tergolong minor. Apa saja?
Pertama, ukuran layar. Kalau Redmi Note 5 dibekali layar 5,99 inci tanpa poni dengan rasio 18:9, Redmi Note 6 Pro hadir dengan layar berponi. Bentang layarnya 6,26 inci, berasio 19:9, dan beresolusi full HD+ 2.280 x 1.080 piksel. Ia telah mengadopsi Corning Gorilla Glass, tetapi tak ada penjelasan lebih rinci mengenai generasi Gorilla Glass yang digunakan.
Kedua, fitur kecerdasan buatan yang lazim disingkat AI. Kamera Redmi Note 6 Pro dilengkapi fitur AI. Kemampuan serupa sebelumnya tidak tersedia di Redmi Note 5.
Ketiga, jumlah kamera depan. Redmi Note 6 Pro dibekali dua kamera depan alias satu buah lebih banyak daripada Redmi Note 5. Bila HSW tidak silap ingatan, Redmi Note 6 Pro adalah ponsel Xiaomi seri Redmi pertama yang dibekali empat kamera: dua kamera belakang dan dua kamera depan.
Selain tiga hal tersebut, spesifikasi Redmi Note 6 Pro laksana saudara kembar dengan Redmi Note 5. Ia memanfaatkan prosesor delapan inti ( octa core) Qualcomm Snapdragon 636 dengan kecepatan maksimal 1,8 GHz. Konektor charger-nya masih setia dengan micro USB. Di sisi atas ponsel, terdapat inframerah yang dapat difungsikan sebagai remote control televisi, penyejuk udara alias AC, dan aneka perangkat elektronik lain.
Selot kartu ponsel itu dual nano SIM hybrid. Anggaplah pengguna menyelipkan dua nano SIM. Sepasang nomor yang terpasang dapat siaga bersamaan di jaringan 4G LTE. Aktivitas bertelepon via jaringan 4G LTE Smartfren bisa langsung dilakukan karena Redmi Note 6 Pro mendukung native VoLTE.
Wi-Fi, bluetooth, GPS, radio FM yang siarannya bisa direkam, dan baterai tanam berkapasitas 4.000 mAh merupakan sebagian spesifikasi lain Redmi Note 6 Pro. Di Indonesia, ponsel tersebut ditawarkan dalam dua pilihan kapasitas memori. Varian RAM 3 GB dan ROM 32 GB dijual Rp2,899 juta. Sedangkan varian RAM 4 GB dan ROM 64 GB diberi label harga Rp3,299 juta.
HSW menguji pakai Redmi Note 6 Pro varian 3/32. Kali pertama diaktifkan, ruang kosong di memori internal mencapai 21,93 GB. Sedangkan RAM masih tersisa 1,4 GB. Fitur-fitur yang rutin ditemukan di ponsel Xiaomi, antara lain, second space, dual apps, dan double tap to wake alias ketuk dua kali untuk mengaktifkan layar masih dapat dijumpai di ponsel itu.
Ponsel Android 8.1 Oreo dengan tampilan antarmuka MIUI 10 tersebut dibekali sensor sidik jari. Posisinya di sisi belakang ponsel. Ada pula pemindai wajah ( face unlock) yang relatif cepat.
Kamera belakang Redmi Note 6 Pro berlensa ganda 12 + 5 megapiksel dengan fokus otomatis dan lampu kilat. Untuk mengaktifkan fitur AI, pengguna cukup menekan ikon AI satu kali. Demikian sebaliknya. Tersedia mode portrait yang lumayan rapi dalam menghasilkan efek bokeh.
Pengguna yang gemar bereksperimen sebaiknya juga mengeksplorasi mode manual. White balance, pemfokusan, kecepatan rana, dan ISO leluasa diubah. Kecepatan rana bisa diatur mulai 1/1.000 detik sampai 1/8 detik, sedangkan ISO mulai 100 sampai 3200.
Menurut HSW, kinerja kamera yang sanggup menghasilkan foto beresolusi 12 megapiksel dan klip video full HD 1080p itu memuaskan. Pemfokusan cepat. Di lokasi terang maupun remang-remang, ia sanggup menghasilkan foto yang relatif prima. Tersedianya Electronic Image Stabilization (EIS) membuat klip video yang diproduksi tampak lebih stabil.
Kamera di sisi muka Redmi Note 6 Pro tak kalah menawan. Berlensa ganda 20 + 2 megapiksel dan tanpa fokus otomatis maupun lampu kilat, kamera itu cukup andal. Foto beresolusi 20 megapiksel dan klip video full HD 1080p sanggup diproduksinya. Di lokasi yang relatif gelap, cahaya layar ponsel dapat dipakai sebagai pencahayaan tambahan. Tidak sangat terang, tetapi lebih baik sedikit daripada tak ada sama sekali, bukan?
Dengan perilaku pemakaian ala HSW, baterai 4.000 mAh ponsel itu mampu bertahan minimal mulai pagi sampai tengah malam. Satu hal yang tak dinyana oleh HSW, Redmi Note 6 Pro ternyata tak selalu gegas. Ponsel berkali-kali tersendat kala dioperasikan. Nge-lag. Memang tak sampai bengong. Namun, kentara sekali ada jeda sepersekian detik.
Untuk sementara, HSW menduga kondisi di atas hanya dialami Redmi Note 6 Pro 3/32. Pasalnya, saat HSW beberapa menit menjajal Redmi Note 6 Pro 4/64 milik seorang teman, ponsel terasa jauh lebih gegas. Padahal, puluhan aplikasi tambahan sudah diinstalasikan ke ponsel berdimensi fisik 157,9 x 76,4 x 8,26 milimeter dan berat 182 gram itu.
Saatnya membicarakan status kelayakan beli. Seandainya memiliki dana Rp2,899 juta, daripada membeli Redmi Note 6 Pro 3/32 konsumen lebih baik meminang Redmi Note 5 4/64.
Alasannya sederhana. Berbekal uang berjumlah sama, konsumen bisa mendapatkan ponsel setara dengan kapasitas memori lebih besar. Saat ini harga ritel resmi Redmi Note 5 4/64 dipatok Rp2,799 juta, sedangkan harga pasarnya telah menyentuh Rp2,6 juta. Nah… malahan masih ada sisa dana tuh.
Faktor lain, performa umum Redmi Note 5 berani diadu dengan Redmi Note 6 Pro kok. Calon pembeli yang melirik Redmi Note 6 Pro lantaran kameranya dilengkapi fitur AI sebaiknya melupakan hal itu. Fitur AI di Redmi Note 6 Pro kurang menggigit. Hasil foto saat AI kamera aktif realitanya bak pinang dibelah dua dengan hasil foto ketika AI kamera nonaktif.
HSW hanya menyarankan Redmi Note 6 Pro untuk satu kelompok calon pembeli. Yaitu, mereka yang selama ini telah jatuh cinta dengan Redmi Note 5 sekaligus sangat gemar berswafoto. Hasil swafoto Redmi Note 6 Pro terbukti lebih mantap daripada Redmi Note 5.
***
Inilah contoh hasil jepretan kamera Redmi Note 6 Pro.
Dua foto berikut dijepret memakai kamera depan.
***
Tangkapan layar Antutu Benchmark, Sensor Box for Android, kondisi awal RAM, dan versi firmware ponsel yang digunakan saat uji pakai.
Originally published at https://ponselmu.com on December 31, 2018.