Hingga awal bulan lalu, Redmi Note 8 Pro yang diluncurkan pada Oktober 2019 adalah ponsel kelas menengah di rentang harga Rp3 jutaan yang paling menarik. Fitur relatif komplet, kinerjanya pun secara umum memuaskan. Setitik nila yang mengurangi nilai jual Redmi Note 8 Pro, performa kameranya hanya layak dilabeli cukup. Tak pantas dikategorikan bagus.
Predikat Redmi Note 8 Pro sebagai ponsel Rp3 jutaan paling menarik kini direnggut adik kandungnya sendiri. Redmi Note 9 Pro. Peningkatan yang paling terasa di sektor kamera. Kinerja kamera Redmi Note 9 Pro membaik signifikan dibandingkan Redmi Note 8 Pro. Pengisian daya ponsel itu juga lebih kencang: 30 Watt versus 18 Watt.
Redmi Note 9 Pro tersedia dalam tiga varian warna. Yaitu, abu-abu ( interstellar grey), putih ( glacier white), dan hijau ( tropical green). Kalau dicermati, varian warna hijau agak berbeda daripada dua varian warna lain. Bodi belakang yang menggunakan Corning Gorilla Glass 5 itu terbagi dua tidak sama besar. 1/3 bagian atas polos, sedangkan 2/3 bagian di bawahnya bergaris-garis miring. Desain kameranya pun berbeda, meski spesifikasi kamera semua varian warna Redmi Note 9 Pro sebenarnya persis sama.
Empat kamera di sisi belakang Redmi Note 9 Pro terdiri atas kamera utama beresolusi 64 megapiksel, kamera sudut lebar delapan megapiksel, kamera makro lima megapiksel, kamera untuk sensor kedalaman dua megapiksel. Resolusi foto yang sanggup dihasilkan maksimal 64 megapiksel, sedangkan resolusi video hingga 4K 30 bingkai per detik.
Terdapat pilihan mode portrait, night, dan pro. Pada mode pro, pengguna leluasa mengatur aneka parameter secara manual. Misalnya white balance, pemfokusan, kecepatan rana 1/4.000–1/30 detik, dan ISO 100–3200. Kompensasi pencahayaan, tipe lensa yang dipakai, dan metering juga bisa diatur. Pengguna yang menginginkan RAW file untuk diolah lebih lanjut pun dapat memperolehnya.
Beralih ke kamera depan. Kamera tunggal tanpa lampu kilat itu mampu memproduksi foto beresolusi 16 megapiksel dan klip video beresolusi maksimal full HD 1080p 30 bingkai per detik. Tersedia mode portrait untuk menambahkan efek bokeh saat pengguna berswafoto.
Redmi Note 9 Pro berdimensi fisik 165,75 x 76,68 x 8,8 milimeter dan berat 209 gram. Di sisi atas ponsel terdapat inframerah dan mikrofon. Selot kartu yang siap menampung dua nano SIM dan satu kartu microSD secara bersamaan terletak di kiri bodi. Tombol volume dan tombol power yang menyatu dengan sensor sidik jari berada di kanan. Sedangkan di bagian bawah, pengguna bakal menjumpai konektor audio 3,5 milimeter, USB tipe C, mikrofon, dan speaker.
Ponsel itu dibekali layar IPS 6,67 inci beresolusi full HD+ 2.400 x 1.080 piksel. Kendati sudah mengadopsi Corning Gorilla Glass 5, selembar pelindung layar tambahan dipasangkan ke kaca layar Redmi Note 9 Pro. Langkah sederhana yang patut diapresiasi konsumen. Sebab, Gorilla Glass bukan berarti tidak bisa tergores, melainkan lebih sulit tergores.
Dapur pacu Redmi Note 9 Pro memanfaatkan prosesor delapan inti ( octa core) Qualcomm Snapdragon 720G dengan kecepatan hingga 2,3 GHz. Spesifikasi lain ponsel itu, antara lain, GPS, Wi-Fi, bluetooth, dan NFC. Tersedia pula radio FM, kompas, dan lampu notifikasi.
Bersistem operasi Android 10 dengan tampilan antarmuka MIUI 11, Redmi Note 9 Pro dilengkapi fitur raise to wake, ketuk-ketuk layar ( double tap screen to wake), dual apps, dan second space. Ketika debu mulai terlihat menempel di lubang speaker, jalankan saja menu clear speaker beberapa kali untuk mengusir debu.
Redmi Note 9 Pro tersedia dalam dua pilihan kapasitas memori, 6/64 GB dan 8/128 GB. Penulis alias HSW menguji pakai varian RAM 8 GB dan ROM 128 GB (UFS 2.1). Saat ponsel kali pertama dinyalakan, ruang kosong di memori internal mencapai 107,63 GB.
***
Dua nomor yang diselipkan ke Redmi Note 9 Pro dapat siaga bersamaan di jaringan 4G LTE. Karena mendukung native VoLTE Smartfren, pengguna operator itu tetap leluasa bertelepon tanpa perlu menginstalasikan aplikasi tambahan.
Kegegasan ponsel tidak perlu disangsikan. Walaupun diajak menjalankan beberapa aplikasi sekaligus, ponsel tetap bisa bekerja dengan lancar. Suhu bodi ponsel relatif sejuk. Sesekali saja terasa agak hangat dalam batas wajar. Biasanya ketika ponsel digunakan di lokasi yang penerimaan sinyalnya kurang optimal.
Sensor sidik jari yang terletak di sisi kanan ponsel, menyatu dengan tombol power, relatif responsif. Pengguna bebas mengatur sensor sidik jari itu akan bekerja hanya dengan sentuhan sidik jari atau harus dipencet/ditekan lebih dulu.
Penempatan sensor sidik jari di tombol power sebenarnya bukan hal baru. Pada lima tahun lalu penulis alias HSW pernah mencicipinya di Sony Experia Z5 Dual. Namun, entah mengapa, teknologi itu sempat jarang diimplementasikan dan baru akhir-akhir ini kembali digunakan oleh beberapa produsen ponsel. Contohnya, Realme di Realme 6 Pro.
Bagi HSW, penempatan sensor sidik jari di tombol power kalah nyaman dibandingkan sensor sidik jari di sisi belakang ponsel. Sebab, ketika menggenggam ponsel, seringkali ibu jari tanpa sengaja menyentuh tombol power. Alhasil sensor sidik jari bereaksi dan pengunci layar pun terbuka.
Menyoal kamera, secara umum kinerja kamera Redmi Note 9 Pro tergolong prima di kelasnya. Foto yang dihasilkan di lokasi berpencahayaan memadai, baik menggunakan lensa utama maupun lensa sudut lebar, layak disebut bagus. Foto yang dihasilkan saat ponsel dipakai memotret objek dalam jarak ekstradekat juga memuaskan.
Ketika diajak berburu gambar dalam kondisi minim cahaya, barulah kamera Redmi Note 9 Pro mulai terlihat ngos-ngosan. Saat itu kadang noise terlihat cukup jelas di foto yang dihasilkan. Memanfaatkan mode malam HSW sarankan demi mendapatkan foto yang terlihat lebih terang dan menawan.
Kamera depan? Tidak bisa disebut jelek, tetapi juga belum pantas dibilang bagus. Cukup baik adalah penilaian yang lebih tepat. Dalam pengamatan HSW, wajah di swafoto yang dihasilkan seringkali kurang cahaya sekitar satu tingkat.
Performa remote control inframerah yang tidak sekuat biasanya menjadi sisi minus lain Redmi Note 9 Pro. Kebetulan HSW amat rutin menggunakan fitur itu di berbagai tipe ponsel Xiaomi yang diuji pakai. Kendati posisi ponsel agak miring, biasanya AC di kamar masih dapat dikendalikan dengan baik oleh remote control beragam tipe ponsel Xiaomi. Kali ini di titik yang sama remote control Redmi Note 9 Pro gagal melakukannya.
Di dunia maya, HSW sempat menerima keluhan mengenai area tertentu layar yang keabuan. Ada pula yang mengeluhkan adanya debu di kamera belakang. Hingga sekarang HSW tidak menganggap keduanya sebagai sisi minus. Mengapa?
Menyangkut warna keabuan, terutama di sekeliling kamera depan, hal itu merupakan salah satu karakter layar IPS. Sedangkan terkait debu, bila kondisi tersebut ditemukan saat ponsel dikeluarkan dari kardus untuk kali pertama, HSW sepakat itu tidak wajar. Namun, karena persentase kejadian konon sangat kecil dan Xiaomi Indonesia trengginas merespons, berarti masih dapat dianggap sebagai riak normal di rangkaian proses produksi dan penjualan ponsel.
Pasokan daya Redmi Note 9 Pro berasal dari baterai tanam berkapasitas 5.020 mAh. Dengan perilaku pemakaian ala HSW, baterai itu selalu mampu bertahan seharian penuh. Daya baterai tak jarang masih tersisa hingga keesokan harinya, sehingga total pemakaian menembus 20-an jam.
Karena mendukung pengisian cepat 30 Watt, pengguna tak perlu menunggu lama saat melakukan pengisian ulang daya baterai. Di ponsel apa pun HSW terbiasa memulai pengisian daya saat indikator baterai menunjukkan angka sepuluh persen. Dengan menggunakan charger bawaan yang memiliki keluaran hingga 33 Watt, daya baterai Redmi Note 9 Pro akan terisi penuh dalam 68–72 menit.
Saat naskah ini HSW unggah, harga ritel resmi Redmi Note 9 Pro dengan RAM 6 GB dan ROM 64 GB dipatok Rp3,399 juta (jalur penjualan daring) dan Rp3,499 juta (jalur penjualan luring). Sedangkan harga ritel resmi varian 8/128 Rp3,799 juta dan Rp3,899 juta. Asalkan rajin membandingkan harga, calon konsumen bukan mustahil mendapatkan penawaran dengan harga lebih murah Rp50 ribu sampai Rp100 ribu.
Dengan memperhatikan plus minusnya, HSW menilai Redmi Note 9 Pro saat ini adalah ponsel jawara di rentang harga Rp3 jutaan. Asalkan anggaran tersedia, sebaiknya jangan hanya membeli satu unit. Sebab, ponsel pasangan, anak, atau orang tua Anda mungkin juga perlu diremajakan. Berbagi kebahagiaan tidak dilarang, bukan? Ha… ha… ha….
***
Inilah contoh hasil jepretan kamera Redmi Note 9 Pro. Supaya lebih ringan diakses, seluruh foto telah diperkecil dan dikompresi. Tidak dilakukan olah digital yang mengubah komposisi, pencahayaan, atau pewarnaan.
Ketika nasi Padang dipadukan dengan ayam goreng KFC.
Andai saat ini ada produsen ponsel yang menyertakan pengisi daya berbodi transparan di paket penjualan standar, asyik deh.
Mari membandingkan hasil foto mode normal dengan mode malam.
Perhatikan lampu nama hotel.
Dua foto berikut dijepret menggunakan kamera depan.
***
Tangkapan layar AnTuTu Benchmark, Sensor Box for Android, dan kondisi awal RAM.
Originally published at https://ponselmu.com on July 19, 2020.