Merek ini pasti terdengar asing di telinga Anda. Mito. Kendati ada nuansa Jepang di kata yang terdiri atas empat karakter itu, ponsel bernama lengkap Mito 288 ini sebenarnya buatan Tiongkok.
Hal paling menarik dari Mito 288 adalah kemampuannya siaga alias stand by bersamaan di jaringan GSM 900/1800/1900 dan CDMA 800/1900 Mhz. Mengacu pada paparan penulis kala me-review Samsung SCH-W569, beberapa minggu lalu, Mito 288 termasuk ponsel dual system/mode, dual slot, dan dual online.
Di bagian belakang ponsel terdapat dua slot kartu. Masukkan kartu RUIM operator CDMA apa saja, tidak terbatas keluaran Mobile-8, di slot pertama. Lalu sisipkan kartu SIM operator GSM di slot kedua. Posisi ini harus benar, tidak boleh dibolak-balik.
Setelah ponsel dinyalakan, di kiri atas layar terlihat dua sinyal. Paling kiri CDMA, di sebelahnya GSM. Kala ada panggilan masuk, di layar akan tampil tulisan G-Call atau C-Call. G-Call bermakna panggilan itu ditujukan ke nomor GSM, sedangkan C-Call ke nomor CDMA.
Untuk melakukan panggilan keluar, pilih nomor tujuan dulu. Berikutnya, bila ingin memakai nomor CDMA, tekan tombol bersimbol telepon dan tulisan C berwarna hijau. Sedangkan bila hendak menelepon menggunakan nomor GSM, tekan tombol bertuliskan G. Pembedaan G dan C ini berlaku pula untuk SMS keluar-masuk.
Saat pengguna bertelepon kemudian ada panggilan masuk, di layar akan muncul notifikasi yang dilengkapi nomor penelepon. Pengguna boleh memilih melanjutkan pembicaraan yang sedang berlangsung atau menerima panggilan baru. Jika panggilan baru diterima, maka panggilan pertama otomatis terputus.
Baterai
Karena ibarat mencangkokkan dua ponsel ke dalam satu tubuh, sempat tebersit kekhawatiran bila konsumsi baterai Mito 288 amat boros. Kenyataannya tidak demikian. Untuk perilaku bertelepon ala penulis, sekali diisi ulang, baterai bawaan yang berkapasitas 1100 mAh rata-rata mampu bertahan 1,5 hari. Ponsel dalam kondisi selalu siaga alias tak pernah dimatikan.
Ketika membeli Mito 288 konsumen akan memperoleh dua baterai plus desktop charger yang bisa digunakan untuk mengisi ulang baterai tanpa harus terhubung dengan ponsel. Andaikan terjadi sesuatu pada baterai bawaan, tak perlu cemas. Sebab, perangkat berslot memori T-Flash alias microSD ini ternyata bisa menggunakan baterai Nokia BL-5C yang mudah ditemukan di gerai penjual ponsel.
CDMA tidak mengenal nomor yang diawali karakter +. Artinya, di Mito 288 yang dual mode GSM-CDMA ini, nomor +628781234567 dianggap berbeda dengan 08781234567. Supaya suatu nomor bisa dikenali sempurna, pengguna wajib memasukkan nomor itu dua kali di buku telepon, dengan awalan berbeda. Hal serupa wajib pula dilakukan bila pelanggan ingin memanfaatkan fitur firewall, yang terdiri atas black list dan white list, untuk membatasi panggilan masuk.
Hal lain, kalau panjang nomor yang menghubungi nomor GSM di Mito 288 lebih dari sepuluh digit, nomor itu takkan tersaji lengkap. Contohnya, penelepon menggunakan nomor sebelas digit +6285133445566. Maka yang akan tampil di layar adalah +628513344556… alias satu digit terakhir tidak terlihat. Kondisi serupa tidak terjadi pada panggilan ke nomor CDMA. Nomor sepanjang 12 digit pun masih bisa tersaji lengkap di layar.
Fitur Lain
Layar 262.144 warna, buku telepon berkapasitas 1.000 nama, nada dering MP3 untuk telepon dan SMS, pemutar musik serta video, dan perekam suara merupakan fitur lain Mito 288. Ponsel itu juga dibekali kamera dua megapiksel yang dalam penilaian penulis kurang mampu menghasilkan gambar berkualitas prima.
Ada pula fitur GPRS, MMS, kamus Inggris-China-Inggris, alarm, jam dunia, kalkulator, dan flight mode. Untuk koneksi dengan komputer pengguna hanya dapat menggunakan kabel data, mengingat Mito 288 tidak dilengkapi inframerah maupun bluetooth.
Di Surabaya, kemarin, Mito 288 dipasarkan di rentang harga Rp 3,8–4 juta dan bergaransi distributor independen selama setahun. Selain ponsel itu, di pasaran beredar CoolPAD 288 yang fisik, fitur, dan paket penjualannya persis sama dengan Mito 288. Pembedanya hanya tulisan di bawah layar: Mito atau CoolPAD.
Keterangan: Retro review merupakan review gawai yang HSW buat pada bertahun-tahun silam. Tulisan di atas HSW ketikkan 13 tahun lalu. Naskah diunggah persis sama dengan aslinya, kecuali judul yang awalnya “GSM dan CDMA Aktif Bersamaan” diganti menjadi “Retro Review Mito 288: Ponsel Pertama Mito di Indonesia”.
***
Berikut contoh hasil jepretan kamera Mito 288. Foto terakhir menggunakan efek filter.
Originally published at https://ponselmu.com on May 24, 2020.